Tuesday, March 3, 2009

Ahlan rabi'ul anwar :Warkah Mahabbah


Kepadamu Rasulullah,insan yang paling dikasihi,

Rabi’ul anwar membawa diriku hanyut merinduimu,
Luluhnya hati ini lantaran rindu meziarahimu di bawah kubah hijau nun jauh di bumi yang penuh berkat kerna jasadmu.
Lantaran cinta yang tidak dapat dibendung pada diri ini,membuatkan terdetik mengutus warkah luahan cinta yang tak seberapa…Andai warkah ini mampu mendekatkan walau separuh langkah jarak untuk hampir dengan dirimu..Maka,..harap sudilah menerimanya wahai kekasih hati indah namamu, Sayyidina Muhammad ibn Abdullah sollallahualaihiwasallam .

Pertama-tamanya,ku pohon maaf atas hinanya diri ini menyatakan kasih serta cinta ku kepadamu.Rasanya tidak layak diri yang penuh dengan dosa ini meluahkan rasa kasih kepadamu lantaran daki-daki kemunafikan serta kefasikan masih terpalit pada lubuk hati ini.Moga2 luahan ini akan terus membawaku tulus mulus menyintai dirimu dengan sebenar2nya.Mudah-mudan dibantu oleh Allah dalam menyintaimu.

Telah sampai pada diriku akan tingginya para sahabat mengasihi serta menyintaimu sehinggakan timbul rasa cemburu di lubuk hati ini.Wajahmu belum ku tatap.Sedangkan mereka saban hari bersamamu rela bergadai nyawa untukmu.Keras hati ini untuk menitiskan air mata kerinduan buatmu.Sedangkan ku dengar Saidina Bilal hinggakan rebah menyatakan kerinduannya pada dirimu.Teringin rasanya menatap wajahmu walau sesaat.Biar terpahat didalam hati ini wajah mu sepanjang hayat,sebagai kenangan terindah melebihi memiliki dunia serta seisinya..Ku tagihkan senyumanmu sentiasa yang seringkali kau hadiahkan pada sahabat sezaman denganmu.Sedangkan ku hanya dapat tahu secara jauh melalui lembaran hadith syamail yang mereka tinggalkan.Maka rasa cemburuku bertambah pada mereka.Siapakah diriku mempersoalkan keadilan Yang Maha Esa memberi ni’mat teragung pada sahabat dapat hidup sezaman denganmu.?Siapakah diri ini untuk mempersoalkan kenapa diri ini tiada layak bersemadi berdamping dengan jasadmu seperti Umar dan Abu Bakar?Sedangkan aku hanya hidup pada zaman fitnah yang ku mohon saban hari kekuatan dari yang maha Esa untukku lalui dengan penuh tabah dan sabar.Ingin ku rayu padamu, didalam dakapanmu wahai Rasulullah,insan mulia kekasih Allah,merintih dengan kemuliaanmu dianugerahkan redhaNya setiap kerdipan mata serta hembusan nafas pada diri hina ini dizaman yang serba mencabar ini.Ku imani dikau mendengar rintihan batin ini.Ku imani segala amal baik buruk diriku dibentangkan kepadamu.Maafkan diriku jika amalan harianku mengguriskan hatimu..maafkan..maafkanku ya Rasulullah.Mungkinkah disebabkan itu, tiada ku dapat menatap wajahmu walau sesaat cuma?Alangkah indahnya merasa ni’mat seperti yang mereka perolehi walaupun perit mereka lalui….Seolah-olah perit mereka dibayar tunai dengan hanya sekuntum senyuman yang dikau lontarkan…Alangkah indahnya berada bersama-sama kaum ansar menyambut ketibaanmu di al-Munawwarah.Telah ku dengar bahawa Anas bin Malik mengkhabarkan tiada pernah dia melihat gembiranya para sahabat seperti gembiranya saat kehadiranmu kekasih Allah di al-Munawwarah, dan tiada pernah dia melihat sedihnya mereka sesedih waktu dikhabarkan kewafatanmu.Cemburuku bertambah disaatku tiada merasa semua peristiwa itu.Hanya lembaran sirah mereka tinggalkan.Tiada manusia yang apabila gerak lidahnya maka pena bergerak merakamkan kalam yang terbit darinya,melainkan insan itu ialah dirimu ya Rasulullah.Tiada insan yang apabila batang tubuhnya bergerak,maka generasi demi generasi mengambilnya sebagai teladan panduan hidup,melainkan tubuh muliamu ya Rasulullah.Bahkan diammu saja tanpa bicara menjadi bahan kajian para fuqaha zaman berzaman.Ya Rasulullah…seksa diri ini menanggung kerinduan serta kecemburuan ini……bantulah diriku Ya Allah dalam menyintai kekasihmu yang membawa cintaku yang hina ini padaMu ya Allah.

Namun ku sedari insan sesucimu tiada harus dikotori dengan kekotoran diriku untuk mendekatimu.Tapi diri ini umatmu…Ummati-ummati tanda kasihmu dapat kurasai..Cuma ku hanya ingin mengharapkan sesaat gambarmu dapat kutatapi.InsyaAllah ku akan berusaha dengan bersungguh2 membersihkan akan tubuh ini dengan jutaan sabun kalam istighfar walaupun tiada dapat membalas ni’mat Kekasihmu yang teragung Jalla wa’ala.Ingin sekali kupakai dengan pakaian takwa,agar kau sudi memandangku,serta dapat ku tatap wajahm walau sesaat..Selawat serta salam kukirimkan tulus dari hati ini buatmu ya Rasulullah.Sambutlah salam kerinduanku buatmu wahai kekasih Allah.Saat warkah ini dicoret,inginku khabarkan padamu ya Rasulullah,hati ini sering berbolak-balik kuhadapi sebagai jiwa belia yang sukar ditetapkan.Ya Allah tetapkan hati ini dalam mentaatiMu..Merintih pada Yang Maha Penyayang melalui kemuliaanmu ya Rasulullah.Ingin ku khabarkan,ku amat menyintaimu serta merinduimu wahai Rasulullah.Sudilah kau terima akan warkah dari diri hina ini..Sekian…


Yang merinduimu,

Insan hina al-Faqr

No comments: